Ferdinand Hamdan: Dari Melawi ke Dunia, Membawa Budaya ke Panggung Internasional
- Lintas Dunia

- 2 Okt
- 2 menit membaca

LintasDunia - Ferdinand Hamdan, pengusaha muda kelahiran Melawi, Kalimantan Barat pada 15 November 1993, dikenal sebagai pendiri Lintas Dunia, sebuah perusahaan perjalanan yang berkembang pesat di Indonesia. Perjalanan hidupnya menunjukkan bahwa keberanian, visi, dan konsistensi mampu membawa bisnis lokal menjangkau panggung global.
Meniti Langkah Awal: Belajar dan Bekerja Sejak Muda
Dimulai sejak menempuh perkuliahan, Ferdinand sudah membagi waktu antara belajar dan bekerja. Ia pernah berkecimpung di sektor investasi dan perhotelan di Pontianak. Tidak berhenti di situ, ia menuntaskan kuliah S1 Sastra Inggris hanya dalam waktu 1,5 tahun prestasi yang jarang dicapai.
Bagi Ferdinand, pendidikan dan pengalaman harus berjalan seiring. āSaya percaya, belajar tidak hanya di ruang kelas. Dunia nyata memberi banyak pelajaran berharga yang tidak tertulis di buku,āĀ ujarnya dikutip dari Netralnews.
Mendirikan Borneo Lintas Dunia
Tahun 2013 menjadi titik balik. Dengan modal semangat dan keberanian, Ferdinand mendirikan Borneo Lintas Dunia, sebuah perusahaan perjalanan yang ia bangun dari nol. Baginya, bisnis ini bukan sekadar menjual tiket dan paket wisata.
āBagi saya, bisnis bukan hanya soal keuntungan, tapi tentang bagaimana memberi dampak, membuka lapangan kerja, dan memperkenalkan budaya kita ke dunia,āĀ tutur Ferdinand (Netralnews).
Kini, Borneo Lintas Dunia berkembang dari yang basenya berada di Kalimantan Barat kini hadir juga di Jakarta dan Yogyakarta. Dari rute domestik hingga mancanegara, perusahaan ini menghadirkan pengalaman wisata yang penuh makna, sarat edukasi, dan sentuhan budaya.
Memperkenalkan Budaya ke Dunia
Ferdinand juga aktif mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri. Salah satunya lewat musik tradisional yang ia mainkan di Indonesia Festival Frankfurt, Jerman, serta dalam acara budaya di Paris. Baginya, memperkenalkan budaya adalah bagian penting dari identitas perusahaan.
āSaat saya tampil di luar negeri, saya merasa sedang bercerita tentang tanah air. Dunia harus tahu betapa kayanya budaya kita,āĀ ujarnya (KDK News).
Jogja: Ruang Hidup Penuh Jiwa
Selain Kalimantan dan Jakarta, Yogyakarta punya tempat istimewa di hatinya. Ferdinand menyebut kota ini lebih dari sekadar destinasi wisata.
āJogja itu ruang hidup yang penuh makna. Ada jiwa yang berbeda di sana, seolah memanggil saya untuk ikut berkarya dan bernafas bersama kotanya,āĀ katanya dalam sebuah wawancara Tribunnews.
Tidak heran, ia kini juga mengembangkan usahanya di kota budaya tersebut, sembari membangun jejaring dan kreativitas baru.
Menyatukan Bisnis, Budaya, dan Pelayanan Publik
Perjalanan Ferdinand tidak hanya di ranah bisnis. Saat pandemi Covid-19, ia turut berkontribusi di bidang pelayanan publik dengan menjadi staf khusus anggota DPR RI, mengajar bahasa Inggris untuk mendukung kinerja legislatif. Pengalaman ini semakin menegaskan bahwa dirinya adalah sosok yang serba bisa.
Reference :


Komentar